
SANANA, Titiknusantara.com – Sejumlah guru di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara (Malut) datangi dinas pendidikan dan Badan Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Senin (6/1/2025).
Baca Juga : 40 Siswa MA Negeri Sanana Seleksi SNBP Tahun 2025
Kedatangan Guru ini untuk mempertanyakan tunjangan Sertifikasi, Non-Sertifikasi (nonser) dan Dana Daerah Terpencil (Dacil) triwulan 4 tahun 2024.
“Tujuan untuk mempertanyakan hak yang belum diterima,” Ucap muchsin Umasugi. Senin, (6/1/2025).
Lanjut, muchsin bertemu dengan Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), ia sampaikan bahwa proses administrasi dari dinas sudah selesai sejak 26 Desember 2024, telah melakukan pengawalan hingga 30 Desember agar pencairan dapat dilakukan.
Memasuki tahun baru 2025, pencairan tunjangan tersebut belum terealisasi. Sejumlah guru memutuskan untuk mendatangi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) guna memastikan informasi lebih lanjut.
Baca Juga : Hasby Yusuf Dorong Pangan Lokal Jadi Menu Utama Gizi Nasional
Saat ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, di arahkan ke Kabid Anggaran. Karena, Kepala Badan Pegelolalan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) tak ada,
Tunjangan tersebut tetap akan dibayarkan, tetapi harus menunggu selesainya evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
“Menurut penjelasan Pembayaran sertifikasi triwulan 4 akan direalisasikan setelah evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selesai, penetapan pencairan gaji berjalan, tinggal satu tahap pembayaran gaji tunjangan triwulan 4,” kata Muchsin.
Sekitar 300 guru penerima tunjangan sertifikasi, jumlah dana yang belum dibayarkan diperkirakan mencapai Rp 4 miliar. Nilai yang diterima masing-masing guru berbeda-beda, tergantung pada besaran gaji pokok pegawai.
harapan kami, semoga tunjangan Sertifikasi, Non-Sertifikasi (nonser) dan Dana Daerah Terpencil (Dacil) bisa terealisasi ke masing masing penerima.
Penulis : Ikbal Fukweu
Redaksi : Fahrudin